Senin, 09 Agustus 2010

Life is a mirroring

Karena pekerjaan yang sama sekali tidak sibuk, hari ini saya sharing dengan seorang teman yang mempunyai gender yang berbeda dengan saya.
Di mulai dari rasa keingin tahuan saya, kenapa laki-laki itu cenderung suka selingkuh atau main mata dengan wanita lain. Padahal dia sudah mempunyai seorangan pasangan yang menyayanginya dan juga dia sayangi.

Berbagai pertanyaan muncul di layar yahoo messenger saya dan dia.

“Kenapa rumput tetangga selalu di lirik oleh laki-laki, sementara sapi pribadi selalu juga di perah.., kenapa laki-laki ingin menguasai semuanya? Sapi iya, rumput juga iya, tidak bisakan dia hanya memilih rumput atau sapi?”

“Laki-laki itu gatel”

“Meskipun udah ada yang garukkin, masih tetep gatel?”

“Ya, begitulah laki-laki”

“Apa dia kurang puas dengan pasangannya?”

“Tidak selalu begitu. Bukan karena salah pasangan yang mungkin kurang cantik, kurang baik, kurang ajar.. Tapi memang dasar aja itu laki-laki gatel dan… “

“Brengsek?”

“Ya betul. Secara logika begini.. kalau pada dasarnya dia laki-laki setia, mau se indah apapun rumput tetangga, paling Cuma dia lirik dan nggak bakalan dia berani mencoba untuk mendapatkannya”

“Iya gw pikir juga begitu”

“Hari gini semua cowok itu nakal, kalo kamu pengen dapetin cowok baik itu jarang…makanya…biar nakal cowok itu yang penting setia..carilah cowok setia”

“Hoo…. Setiap tikungan ada..”

“Tapi, se-berapa brengseknya itu cowok..meskipun begitu cewek nggak seharusnya membalas perbuatan cowok itu”

“Enak bener donk!... So, kita Cuma manggut-manggut aja gitu kalo di sakitin?”

“Yah enggak lah! Marahin donk! Tapi, nggak usah kita balas perbuatannya dengan hal yang sama, Tuhan itu maha adil”

“Kenapa cewek selalu jadi pihak yang di rugikan?”

“Kalau memang udah nggak nyaman, kenapa juga cewek masih mau nyiksa diri dengan cowok kaya gitu”

“Cewek itu perasaannya sensitive…ga kaya cowok… kadang cowok itu suka seenaknya”

“Ya, karena cowok nggak mau pusing dengan air mata, keluh kesah”

“Oh I see kalau begitu. Thanks friend”

Ada satu pelajaran dan hikmah yang bisa saya petik dari percakapan kami di atas, bahwa kita tidak boleh lupa untuk selalu bercermin diri, apa yang kita perbuat kepada orang lain, suatu saat pasti kita rasakan.

Tapi, satu hal yang sulit.. menyembuhkan sakit hati.
Bagaikan cermin yang pernah retak, dia akan berbekas selamanya.

So, be carefull with your step.

Inspired by Ute Ramone and London aftermidnight

Tidak ada komentar: